Silahkan Chat ke WA Sugi : 0815-4585-9314

Riam Danau Desa Mertua

Bismilah.
saya akan kupas tentang Desa Mertua saya di KAL-BAR..

yaitu desa : Riam Danau Yang mempunyai Jembatan Gantung

berikut penjelasan tentang Desa Riam Danau :

Riam Danau, adalah sebuah Desa yang merupakan gabungan dari dua desa yaitu Desa Riam Danau Kanan dan Desa Kesuma Jaya  ( Riam Danau Kiri). Desa ini berada di provinsi Kalimantan barat, tepatnya berada di kecamatan Jelai hulu, kabupaten Ketapang. Desa ini berjarak sekitar 270 km dari pusat kota Ketapang, lumayan jauh juga yaa,,, tapi menurut kami sebagai anak-anak asli Riam Danau hal itu bukanlah suatu masalah yang berarti, memang jalan menuju Riam danau lumayan ekstrim dan memacu adrenalin bagaimana tidak jalan rusak dan berlobang sudah menjadi fenomena sehari-hari, ditambah lagi apabila musim hujan kondisi jalan akan semakin parah, perjalanan yang normalnya ditempuh dalam waktu 3 jam biasanya tertunda sampai 6 jam perjalanan, dari Ketapang menuju Riam Danau begitu juga sebaliknya belum lagi resiko apabila terjadi  kerusakan pada kendaraan, apabila musim panas akan banyak debu yang berterbangan tetapi waktu tempuhnya akan semakin pendek. Tetapi sekarang Alhamdulillah, pemerintah kabupaten ketapang sudah berusaha memperbaiki jalan yang rusak tersebut. Kondisi jalan seperti itu menyulitkan para pengendara tidak hanya dari Riam danau saja tetapi pengendara dari tempat lain yang akan menuju Ketapang. Kabupaten Ketapang memiliki 20 Kecamatan dan sebanyak 14  dari 20 kecamatan tersebut berada di daerah perhuluan, dengan kondisi jalan yang rusak tersebut apabila tidak ada perbaikan maka akan menyulitkan para pengendara dari berbagai kecamatan itu khusunya pengendara dari kecamatan Jelai Hulu yang mana terdapat desa Riam Danau. Perjalanan  yang lumayan sulit dan melelahkan tersebut akan terbayarkan apabila sudah mendekati kecamatan Tumbang Titi pemandangan sepanjang jalan yang dilalui akan terlihat hijau dan asri karena sebagian besar di sisi kanan dan kiri jalan ditumbuhi hutan-hutan yang rimbun serta terdapat perbukitan, sehingga perjalanan yang ditempuh akan terasa menyenangkan dan tidak terasa melelahkan, apalagi kalau sudah sampai di Riam Danau rasanya sungguh terbayarkan dengan disuguhi pemandangan perbukitan yang hijau selain itu kita juga akan melihat keindahan sungai jelai yang airnya masih bersih dan jernih, ditambah lagi dengan keramahan penduduknya  akan membuat anda yang baru pertama kali mengunjungi Riam danau betah berlama lama di desa tersebut.

Riam danau di kelilingi beberapa desa juga yaitu :

  • Utara            : Desa Limpang ( Benatu)
  • Selatan         : Desa Tebing Berseri ( Tembiruhan )
  • Barat            : Desa Air Dua
  • Timur           : Desa Pangkalan Suka ( Semenjawat)

Foto Waktu di Riam Danau
 saya di sini cuma ingin mengutip tentang perjalanan dan tentang keluarga saya di KAL-BAR..
saya Menikah dengan Orang Kalbar khususnya desa Riam Danau.
pada tanggal 18 mei 2014 di desa Sebabi.

Biodata lengkap :
Nama istri : Witarina
panggilan : Ewi

mungkin yang kenal dengan istri saya di desa Riam danau ini..
suatu kebanggan buat saya bisa mereview desa ini..

saya sebagai seorang suami juga jalan-jalan sewaktu di Riam Danau kemaren. dan ini foto Mertua saya yang sudah sukses merintis usaha di Riam Danau.

anda semua pasti kenal.itulah mertua saya orangnya budiman,pantang menyerah belum menyerah sebelum berhasil.
Mang Ronny Di Riam Danau
 selain berusaha beliau juga aktif berpolitik di desa Riam Danau.karena begitu cerdasnya beliau di dalam berbagai bidang keahlian yang dia miliki.

baiklah saya tambah lagi yach tentang desa Istri saya ini..

Cekidottt...

 Berdasarkan hal tersebut maka Desa riam danau dapat  disimpulkan berada di tengah dan sangat strategis sekali jika dikembangkan, karena Desa Riam Danau sudah memiliki beberapa Kriteria yang mendukung seperti adanya area Pertokoan yang sebagian besar dimiliki oleh orang-orang Etnis Tionghoa, sarana Pendidikan yaitu: satu buah TK Negeri tiga buah SD Negeri yang terletak di desa Riam danau Kanan yaitu SDN 7, Desa Kesuma Jaya yaitu SDN 6, serta SDN 30 yang berada di Dusun Batu Besi, Desa Riam Danau Kanan satu buah SMP Negeri  yang terletak  di Desa Riam Danau kanan, satu buah SMK negeri yang berada di Desa Riam Danau kiri, terdapat pula 2 buah TPA(Taman pendidikan Al-Quran) yang masing-masing berada di desa Riam danau kanan dan Kiri untuk  sarana ibadah Terdapatnya 2 buah Masjid  dan satu buah Surau, yaitu Masjid Syuhada( Riam danau kanan)  dan masjid Mujahidin ( Riam Danau kiri), terdapat pula Gereja yang Berada di Dusun Batu Besi sarana Olahraga yaitu terdapat Dua buah Lapangan Sepak bola yaitu Lapangan Uti Nurhekman dan Lapangan Ujung, satu buah lapangan Voly,  adanya 1 buah gedung serbaguna yang terdapat di Desa Kesuma Jaya serta terdapat satu buah Rumah Adat Melayu yang berada  di desa Riam Danau Kanan.

bagaimana masih semangat buat bacanya..!!


ADAT ISTIADAT
            Karena merupakan penduduk yang mayoritas agamannya adalah Islam dan sebagian besar adalah Suku Melayu maka dapat dikatakan Riam danau memiliki tradisi dan adat istiadat yang masih kental dan syarat dengan unsur-unsur melayu yang bernuansa Islami, tradisi tersebut biasanya dilakukan terutama saat menyambut hari-hari besar Islam seperti, tahun baru hijriah, ramadhan dan Maulid Nabi, serta adat melayu juga terlihat pada acara Pernikahan, dan acara-acara tradisi lainya. Biasanya untuk Menandai awal masuknya bulan ramadhan diadakan pemukulan bedug di masjid yang dilakukan orang tua maupun para pemuda, isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW diperingati dengan Ceramah dan pembacaan kitab yang isinya menceritakan kisah perjalanan nabi Muhammad SAW selama isra mi’raj.
            Maulid  nabi Muhammad SAW,  biasanya dimulai pagi hari pada saat tersebut orang dari seluruh desa berkumpul di salah satu titik kampung, sambil memikul nasi Kuning, yang terbuat dari beras Ketan yang dimasak kemudian di bentuk menyerupai bintang yang semakin ke tengah semakin tinggi  tinggi nasinya sekitar 5 – 10 cm, dan dimasukkan ke dalam cetakan yang berbentuk bintang juga, kemudian baru diletakan diatas sebuah tempat yang disebut pahar, yang menyerupai sebuah nampan bulat  besar   tetapi memiliki kaki yang mana pahar tersebut terbuat dari tembaga. Setelah nasi tersebut diletakkan kemudian ditengahnya diberi sebuah bambu untuk menancapkan sebuah hiasan yang disebut Malai yang berbetuk seperti pohon bunga tetapi terbuat dari pintalan benang dan bahan lainya yang dibentuk sangat indah, malai tersebut memiliki ketinggian sekitar 1 – 2 meter,  baru setelah itu diberi pegangangan berupa kayu yang mana pahar berisi nasi kuning tersebut di letakkan. Biasanya orang yang memikul nasi tersebut adalah laki-laki yang berjumlah 4 orang. Setelah orang-orang dari seluruh kampung berkumpul maka di dilakukanlah arak-arakan nasi tersebut menuju masjid. setelah nasi tersebut diletakkan di dalam masjid kemudian dilakukan  pembacaan doa dan Barjanji yaitu semacam puji-pujian kepada Allah SWT.  Sebelum nasi tersebut dimakan bersama ada tradisi yang tidak kalah serunya yaitu tradisi menghamburkan Uang receh yang biasanya di campur dengan beras kuning dan bunga Rampai serta permen, kemudian akan dihamburkan kearah orang-orang yang hadir dalam masjid tersebut untuk kemudian di perebutkan, hal ini biasanya adalah momen yang paling ditunggu tunggu dan memiliki nilai kebersamaan yang tinggi, setelah itu barulah nasi kuning tersebut dimakan berasama- sama. Perlu diingat hal tersebut bukanlah suatu tradisi yang mengandung unsur tahayul maupun syirik karena di dalam tradisi tersebut tidak ada maksud untuk menduakan ALLAH SWT, dan membesar besarkan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW  hal tersebut hanyalah semata mata bentuk kebersamaan dan silahturahmi antar penduduk yang di wujudkan dalam Maulid nabi tersebut. Setelah acara pagi hari tersebut selesai dilanjutkan acara sore harinya lagi yaitu setelah ba’da  Ashar, orang-orang dari seluruh kampung pergi ke masjid untuk  mengantarkan nasi yang lengkap dengan lauk, sayur serta kue-kue, yang dihidangkan di dalam masjid dan kemudian dimakan bersama sama. Sekali lagi hal tersebut adalah bentuk silaturahmi dan rasa kekeluargaan yang terjalin antar sesama penduduk Desa Riam Danau.

            Ada salah satu tradisi yang unik menyambut datangnya Idul fitri, setelah satu  bulan berpuasa, pada saat malam terakhir dibulan ramadhan biasanya diadakan Pawaai keliling kampong dengan menggunakan gerobak dan pengeras suara sambil melantunkan takbir yang diringi dengan pukulan beduk hal ini menandakan hari kemenangan  melawan nafsu selama satu bulan berpuasa, biasanya seluruh warga desa ikut pawai dengan berjalan kaki dan membawa obor, dan sebagian lagi menggunkan kendaraan  berupa motor yang berada di barisan belakang



            Tradisi unik lainya yaitu  mandi Safar yang dilakukan di salah satu hari dibulan safar, biasanya para penduduk mandi di sungai maupun mata air yang ada, pada saat tersebut baik anak- anak, tua maupun muda ikut mandi, selain mandi juga penduduk mengambil air yang telah dibacakan doa kepada Allah swt dengan harapan agar terhindar dari segala macam hal-hal yang negatif, dan selalu mendapatkan berkah dari Allah pada saat tersebut terasa sekali rasa kebersamaan dan juga saling berbagi antara sesama.



            Tradisi  unik lainnya yaitu doa kasah yang dilakukan pada bulan rabbi ul awal, tradisi tersebut biasanya dilakukan oleh para pemuka pemuka- pemuka agama islam yang dengan membaca ayat alquran surah al Baqarah, yang dilakukan dengan berjalan dari ujung kampung  ke ujung kampuung, selama perjalanan tersebut ayat al quraan terus dibacakan dan di setiap depan rumah penduduk diletakaan air yang nantinya digunakan untuk mandi dan minum dengan harapan agar selalu mendapat lindungan dari Allah SWT,  pada saat doa kasah tersebut banyak dari penduduk juga ikut serta berjalan mengikuti prosesi doa kasah tersebut, dan biasanya ada penduduk yang menyediakan hidangan baik itu berupa makanan berat maupun makanan ringan yang dihidangkan di tengah jalan kemudian rombongan doa kasah tersebut berhenti dan pemuka agama membacakan doa, setelah itu hidangan tersebut di santap bersama sama. Setelah sampai di ujung kampung terakhir rombongan tersebut berhenti dan salah satu penduduk kemudian mengumandangkan adzan dg tujuan agar energy negatif yang ada desa tersebut pergi, sebenarnya tradisi doa kasah adalah ritual yang diadakan untuk menghilangkan energy- energy negative yang ada dalam desa tersebut dan berharap agar selalu dilindungi oleh Allah SWT.

            Itu adalah beberapa tradisi unik yang mengandung unsur- unsur relegius yang tinggi,dan tugas kita sebagai khusunya warga Riam Danau ataupun generasi penerus yang lain adalah harus terus melindungi dan melindungi tradisi tersebut agar tidak punah dan hilang selama tradisi tersebut tidak mengandung unsur-unsur yang menyimpang dari ajaran islam dan menduakan Allah SWT. Kita wajib melindungi dan melestarikan tradisi tersebut karena dalam tradisi tersebut syarat dengan pesan- pesan moral, yang mengajak kita untuk selalu menjaga hubungan, baik itu dengan sesama manusia maupun hubungan dengan Allah SWT.

itulah desa yang saya review pada potingan kali ini..
semoga bermanfaat dan dapat membantu teman-teman yang mencari informasi ini dari mesin pencharian "Google"

tak lupa juga saya menyapa para Blogger Kal-Bar..
ayo semangatkan dunia menulismu teman jadi lah ahli dalam bidang yang engkau sukai..

Sekian.

Sugiarto_Suami Witarina..

Terima Kasih.